Rabu, 15 September 2010

Setup Windows Server 2003


Artikel ini adalah tutorial singkat mengenai instalasi Windows Server 2003 ke komputer PC. Jika Anda menggunakan server built-up seperti IBM xSeries atau Dell PowerEdge, anda harus baca manual instalasi yang disertakan bersama server tersebut. Instalasi ini dapat diterapkan pada:
  1. Windows Server 2003 x86
  2. Windows Server 2003 x86 Service Pack 1
  3. Windows Server 2003 x86 R2
  4. Windows Server 2003 x86 Service Pack 2
Instalasi Windows Server 2003 hampir mirip dengan instalasi Windows XP dan sama mudahnya. Hal-hal yang perlu Anda siapkan:
  1. CD/DVD instalasi Windows Server 2003 (Enterprise Edition)
  2. CD/DVD driver untuk motherboard, video card, sound card, ethernet card, dll.
  3. PC dengan RAM minimum 256 (disarankan 512MB atau lebih), hardisk 20GB (disarankan 40GB atau lebih), video card true-color dengan resolusi 1024×768.
Baiklah mari kita mulai:
Boot komputer dengan CD Windows Server 2003
Atur konfigurasi BIOS agar melakukan boot ke CD/DVD ROM. Masukkan CD/DVD Windows Server 2003. Anda akan mendapatkan layar selamat datang di setup Windows Server 2003.
Windows Server 2003
Tekan tombol ‘ENTER’ di keyboard. Anda akan menuju ke layar EULA
Windows Server 2003
Tekan ‘F8′ di keyboard untuk persetujuan lisensi Windows Server 2003.
Membuat Partisi
Jika hardisk Anda masih kosong, anda harus membuat partisi untuk sistem Windows Server 2003. Tekan ‘C’ untuk membuat partisi dan masukkan ukuran partisi yang dibutuhkan, misal 10000MB (1GB).
Windows Server 2003
Jika sudah selesai, tekan ‘ENTER’.
Format partisi tersebut dengan filesystem NTFS dengan metode quickformat.
Windows Server 2003
Tekan ‘ENTER’. Windows Server 2003 Setup memformat partisi hardisk Anda.
Windows Server 2003
Setelah format selesai, Windows Server 2003 Setup meng-copy file-file ke partisi Windows.
Windows Server 2003
Setelah selesai, Windows Server 2003 Setup akan me-restart komputer dan boot ulang.
Windows Server 2003
Windows Server Setup GUI
Windows Server 2003
Tunggu beberapa saat sampai muncul Wizard berikut:
Windows Server 2003
Pilih ‘Customize’, dan lakukan setting seperti screen di bawah ini.
Windows Server 2003
Klik ‘OK’, kembali ke layar sebelumnya dan klik ‘Next’.
Windows Server 2003
Isi dengan Nama Anda dan Nama Perusahaan Anda. Kemudian klik ‘Next’.
Windows Server 2003
Isi dengan CD key Windows Server 2003 yang disertakan bersama CD Windows Server 2003. Klik ‘Next’
Windows Server 2003
Pilih Licensing Mode ‘Per Server’ dan isi dengan jumlah koneksi yang dibutuhkan. Klik ‘Next’.
Windows Server 2003
Isi ‘Computer Name’ dan password untuk Administrator. Klik ‘Next’.
Windows Server 2003
Pilih ‘Time Zone’ dengan (GMT +07:00 ) Bangkok, Hanoi, Jakarta. Klik ‘Next’. Setup akan melakukan instalasi Network.
Windows Server 2003
Windows Server 2003
PIlih ‘Custom settings’ dan klik ‘Next’.
Windows Server 2003
Pilih komponen ‘Internet Protocol (TCP/IP)’ dan klik ‘Properties’.
Windows Server 2003
Isi ‘IP address’, ‘Subnet mask:’, ‘Default gateway:’ sesuai konfigurasi network Anda. Klik ‘OK’. Kemudian klik ‘Next’.
Windows Server 2003
Isi nama Workgroup yang diinginkan, misalnya : ‘VOUCHA’. dan klik ‘Next’.
Windows Server 2003
Setup mencopy file-file komponen ke partisi Windows. Setelah itu Setup akan melakukan restart dan boot ulang komputer Anda.
Windows Server 2003
Selamat, Anda berhasil melakukan instalasi Windows Server 2003!
Setelah selesai install driver untuk motherboard, video card, sound card, ethernet card, dll.
Instalasi Driver
Anda harus melakukan instalasi driver-driver hardware di komputer dengan CD/DVD instalasi hardware bersangkutan. Jika driver untuk Windows Server 2003 tidak ditemukan, coba dengan driver untuk Windows XP atau download dari website vendor bersangkutan.
Instalasi Internet Information Service (IIS)
  1. Jalankan ‘Add or Remove Programs’ dari Control Panel
  2. Klik button ‘Add/Remove Windows Components’
  3. Double click ‘Application Server’
    Instalasi Microsoft IIS
  4. Double click ‘Internet Information Service (IIS)’
    Instalasi Microsoft IIS
  5. Pilih ‘File Transfer Protocol (FTP) Service’
    Instalasi Microsoft IIS
  6. Klik OK.
Membuat Partisi
Partisi untuk dokumen, database, dan file-file temporer sebaiknya dipisah. Untuk membuat partisi di Windows Server 2003, ikuti langkah berikut:
  1. Jalankan ‘Control Panel’->’Administrative Tools’->’Computer Management’
  2. Pilih ‘Disk Management’
    Membuat Partisi di Windows Server 2003
  3. Klik ‘Disk 0′ pada daftar disk dan klik kanan.
  4. Pilih ‘New Partition’
  5. Pilih ‘Extended Partition’, isi ukuran partisi yang dibutuhkan dan klik ‘Next’
  6. Pilih filesystem ‘NTFS’.
  7. Ulangi langkah 1-6 untuk partisi yang lain.
Membuat User Account
Anda harus membuat user account khusus untuk pemakaian biasa dan jangan gunakan account Administrator. Gunakan account Administrator jika diperlukan, misalnya instalasi software atau hardware.
  1. Jalankan ‘Control Panel’->’Administrative Tools’->’Computer Management’
  2. Pilih ‘Local Users and Groups’
    Membuat user di Windows Server 2003
  3. Pilih ‘Users’
  4. Klik kanan di daftar user dan pilih ‘New User’
  5. Isi dengan nama user yang Anda inginkan.
    Membuat user di Windows Server 2003
  6. Klik ‘Create’
Selamat, Windows Server 2003 telah siap digunakan sebagai Server. Untuk menggunakan Voucha II, Anda perlu melakukan instalasi Microsoft SQL Server 2000 dan Microsoft SQL Server 2000 – Service Pack 4.
Instalasi DHCP Server
Windows server dimana anda akan fungsikan sebagai DHCP server harus diberikan IP address statis yang juga berada pada subnet yang sama dengan konfigurasi Scope DHCP server.
Sebelum sebuah server windows bisa difungsikan sebagai DHCP server, maka pertama kali yang harus dilakukan adalah instalasi ‘DHCP server role’ terlebih dahulu. Bagaimana caranya?
Anda harus logon sebagai administrator – misal sebagai member dari domain local security group ‘DHCP Administrator’ atau member dari global group ‘Domain admin’ untuk bisa install dan me-manaje DHCP server.
DHCP server role tidak diinstall by default dalam windows, maka kita harus install terlebih dahulu role ini.
Klik Start => pilih ‘Manage Your Server’ => klik ‘Add Or remove a role’ => pilih ‘DHCP role’ => kemudian klik ‘Next’ untuk memulai instalasi role DHCP server, biarkan instalasi sampai selesai.
Atau anda juga bisa menggunakan ‘Windows component wizard’, buka ‘Control panel’ dan dobel klik ‘Add and Remove Programs’ => ‘Add / Remove Windows Component’ => di dalam Networking Services, component DHCP ada dalam sini bersama component DNS.
Setelah selesainya installation wizard anda bisa melakukan verifikasi kalau services DHCP server sudah terinstall dengan benar, dengan jalan membuka tool console administrative DHCP. Untuk mengakses console DHCP, Klik Start => Administrative Tools => DHCP
Dari console DHCP ini anda bisa melakukan konfigurasi DHCP dan memanagenya secara virtual semua fitur yang berhubungan dengan konfigurasi DHCP server anda termasuk Scope, Exclusion, Reservation, dan juga Options.
Konfigurasi Scope
Scope dalam DHCP server adalah pool IP address didalam suatu logical subnet yang bisa diberikan / dipinjamkan kepada clients, seperti 192.168.100.1 sampai 192.168.101.254. suatu IP address yang ditawarkan kepada suatu clients disebut sebagai suatu ‘lease’, dan lease ini akan menjadi active dengan periode waktu tertentu. Clients harus melakukan pembaharuan ‘lease’ jika sudah mencapai 50% periode masa pinjam IP (defaultnya adalah 8 hari). Anda juga bisa secara manual memperbaharui lease IP address ini dengan menggunakan command: ipconfig /renew pada windows prompt.
Untuk membuat scope lakukan klik kanan pada node DHCP server dan pilih ‘new scope’ pada menu Action. Sekaligus anda juga bisa configure fitur-fitur lainnya yaitu:
  • Scope Name Page, anda bisa memberikan nama scope
  • IP Address range page, anda bisa memberikan mulai dan akhir dari cakupan IP address dalam scope ini.
Instalasi DHCP - New Scope Range
Instalasi DHCP - New Scope Range
  • Add Exclusions page, anda bisa memberikan range IP address exclusive yang tidak dipinjamkan kepada clients didalam range scope IP address. misalkan dicadangkan untuk piranti dengan MAC address tertentu.
Instalasi DHCP Server - Exclusion range
Instalasi DHCP Server - Exclusion range
  • Lease duration page, anda bisa menyetel lamanya masa pinjam pakai IP address kepada clients.
Selain konfigurasi Scope diatas, anda juga bisa melakukan konfigurasi Option berikut ini pada page-2 berikutnya dalam wizard instalasi scope ini atau anda bisa melakukannya nanti (setelah selesai instalasi wizaed ini).
Catatan: Jika anda memilih untuk melakukan setting Option setelah selesai wizard, maka anda tidak diberikan kesempatan untuk mengaktifkan scope ini, jadi anda harus melakukan pengaktifan secara manual sebelum scope ini bisa berfungsi.
Apa saja scope option yang bisa diisi?
  • Router (Default Gateway) page, ini adalah opsional untuk memberikan default Gateway Address kepada clients
  • Domain Name and DNS Servers page (opsional), anda bisa memberikan parent domain dan juga DNS server kepada clients.
Instalasi DHCP server - DNS Server Option
IP Address Range
Anda bisa memasukkan semua IP address dalam scope pada subnet dimana anda mengaktifkan DHCP server, akan tetapi anda juga harus segera meng-exclusion kan semua IP address yang dipakai secara statis kepada semua server atau piranti jaringan lainnya.
Anda juga bisa memilih untuk membatasi IP address scope sampai pada batas dimana IP address dipakai untuk keperluan pemberian IP address statis kepada servers. Misalkan anda akan mencadangkan semua pemakaian IP address statis dari 192.168.101.200 sampai 192.168.101.254, maka scope anda harus berakhir sampai pada 192.168.101.199 saja. Jadi anda tidak perlu repot-2 membuat IP address exclusion.
Untuk Laporan :

Offring A
Kelompok 1
IP Address Server 192.168.0.1
IP Address Range 192.168.0.2 – 192.168.0.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.0.11 – 192.168.0.254

Kelompok 2
IP Address Server 192.168.1.1
IP Address Range 192.168.1.2 – 192.168.1.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.1.11 – 192.168.1.254

Kelompok 3
IP Address Server 192.168.2.1
IP Address Range 192.168.2.2 – 192.168.2.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.2.11 – 192.168.2.254
Offring B
Kelompok 1
IP Address Server 192.168.3.1
IP Address Range 192.168.3.2 – 192.168.3.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.3.11 – 192.168.3.254

Kelompok 2
IP Address Server 192.168.4.1
IP Address Range 192.168.4.2 – 192.168.4.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.4.11 – 192.168.4.254

Kelompok 3
IP Address Server 192.168.5.1
IP Address Range 192.168.5.2 – 192.168.5.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.5.11 – 192.168.5.254

Offring C
Kelompok 1
IP Address Server 192.168.6.1
IP Address Range 192.168.6.2 – 192.168.6.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.6.11 – 192.168.6.254

Kelompok 2
IP Address Server 192.168.7.1
IP Address Range 192.168.7.2 – 192.168.7.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.7.11 – 192.168.7.254

Kelompok 3
IP Address Server 192.168.8.1
IP Address Range 192.168.8.2 – 192.168.8.10
IP Address Range Exclusion range 192.168.8.11 – 192.168.8.254


Laporan harus disertakan capture gambar hasil ip di client baik windows maupun linux.
Contoh hasil capture :


                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar